Senin, 17 Oktober 2011

Tips Berprasangka Baik




Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS Al-Hujurât (49):6)

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang (QS Al-Hujurât (49):12)

Hanya sekedar saling mengingatkan saja, bahwa ketika kita mendapatkan suatu berita alangkah baiknya periksa dulu dengan teliti kebenaran berita itu apalagi yang menyangkut keburukan orang lain. Jadi, jika kita membenci seseorang karena kita mendapatkan berita dari orang lain, dari tulisan orang atau rekaman atau video sekalipun(walaupun video itu benar pada akhirnya) alangkah baiknya jika kita tidak menyebarkan berita keburukan orang itu pada orang lain selama masih banyak orang yang menganggap orang itu baik dan memang tidak terlalu membahayakan. Tapi kita cari tahu kebenarannya pada pihak yang bersangkutan.

Lahirnya prasangka dalam hati seorang hamba Allah sebenarnya memperlihatkan kelemahan hamba itu sendiri. Karena racun prasangka bisa merusak nalar seseorang sehingga tidak mampu berpikir objektif, apa adanya. Hati dan pikirannya selalu dibayang-bayangi curiga

Berikut ini tips-tips berprasangka baik dari Syeikh Abdul Qadir Al Jailani,

begini tipsnya :

Jika engkau bertemu dengan seseorang, maka yakinilah bahwa dia lebih baik dari dirimu. Ucapkanlah dalam hatimu:

“Bisa jadi kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku”

Jika bertemu dengan anak kecil, maka ucapkanlah (dalam hatimu):

“Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepada-Nya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku”

Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah (Dalam hatimu):

“Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku”

Jika bertemu dengan orang yang berilmu, maka ucapkanlah (dalam hatimu):

“Orang ini memperoleh karunia yang tidak akan kuperoleh, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui, dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku”

Jika bertemu dengan seorang yang bodoh, maka katakanlah (dalam hatimu):

“Orang ini bermaksiat kepada Allah karena dia bodoh (tidak tahu), sedangkan aku bermaksiat kepada-Nya padahal aku mengetahui akibatnya. Dan aku tidak tahu bagaimana akhir umurku dan umurnya kelak. Dia tentu lebih baik dariku”

Jika bertemu dengan orang kafir, maka katakanlah (dalam hatimu):

“Aku tidak tahu bagaimana keadaannya kelak. Bisa jadi di akhir usianya dia memeluk agama islam dan beramal sholeh, dan bisa jadi di akhir usia, diriku kufur dan berbuat buruk”



referensi :

Al-quran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar