Jumat, 30 Desember 2011

membuat kerajinan dari korek








Percobaan Fisika Asyik : Generator Van De Graff




Percobaan fisika ini telah diuji coba oleh diri saya sendiri ketika mengikuti mata kuliah laboratorium fisika sekolah. Walaupun percobaannya sederhana tapi saya cukup puas dengan yang telah saya buat.

Percobaannya yaitu membuat generator Van de Graff sederhana, sahabat pasti tahu kan apa itu generator van de graff? Jadi tak perlu saya jelaskan lagi lebih lanjut, OK! Untuk membuatnya sahabat memerlukan :


Bahan :
• Kaleng minuman ringan bekas
• Paku kecil
• Tabung sekering
• Karet gelang
• Motor DC (biasanya terdapat pada mobil mainan)
• Baterai 9 volt
• Wadah baterai
• Gelas plastik
• Lem secukupnya
• Kabel serabut secukupnya
• Pipa PVC 20 cm
• Pipa PVC “T”
• Plester 1 buah
• Kayu ukuran 15cmx15cm

Percobaan Fisika Asyik : Generator Van De Graff

Percobaan fisika ini telah diuji coba oleh diri saya sendiri ketika mengikuti mata kuliah laboratorium fisika sekolah. Walaupun percobaannya sederhana tapi saya cukup puas dengan yang telah saya buat.

Percobaannya yaitu membuat generator Van de Graff sederhana, sahabat pasti tahu kan apa itu generator van de graff? Jadi tak perlu saya jelaskan lagi lebih lanjut, OK! Untuk membuatnya sahabat memerlukan :


Bahan :
• Kaleng minuman ringan bekas
• Paku kecil
• Tabung sekering
• Karet gelang
• Motor DC (biasanya terdapat pada mobil mainan)
• Baterai 9 volt
• Wadah baterai
• Gelas plastik
• Lem secukupnya
• Kabel serabut secukupnya
• Pipa PVC 20 cm
• Pipa PVC “T”
• Plester 1 buah
• Kayu ukuran 15cmx15cm

MEMBUAT DINAMO SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK





Dengan semakin pesat nya teknologi tentu saja sangat tergantung dengan yang nama nya listrik, dibawah ini saya punya cara sederhana untuk membuat dinamo untuk pembangkit listrik, ya walau pun keluar listrik nya ga seberapa tetapi cukup lah buat penerangan se rumah atau dua rumah kan lumayan...

Bahan nya mudah sekali di dapat misal nya:
1. Spul bekas dari motor,
2. Kabel sepul, kabel sepul ini bisa menggunakan ukuran 05-08 tapi kalau misalkan kebutuhan nya cuma buat penerangan doank bisa menggunakan kabel sepul ukuran 04 atau 05 biar nyala nya terang. Ya kalau kebutuhan nya bukan hanya untuk penerangan doank ukuran kabel sepul nya harus lebih gede biar kuat..
3. Lakban/solasi, lakban/solasi ini sebaik nya menggunakan yang bahan dari kertas biar kalu panas ga akan meleleleh yang mengakibatkan koslet..
4. Magnet yang bentuk nya bulat, ini dianjurkan memakai 2 atau 3 magnet biar mendapatkan hasil yang maksimal dan jangan lupa pula cara memasang nya harus saling tolak menolah ya..
5. Laher,
6. Membuat tempat nya, ini biasa nya bentuk nya persegi tiga atau bulat..

Cara membuatnya juga cukup mudah:
1. Sepul dibungkus dengan lakban/solasi, jangan ampe ada yg bolong ya biar kaber sepul ga nempel langsung ke sepul nya yang akan mengakibatkan koslet..
2. kabel dililitkan ke sepul yang telah dibungkus lakban intu dengan penuh, ini cara melilit nya bisa searah atau lawanan arah..
3. Sesudah itu masukan sepul k tmpat yang telah dibuat pasang dengan kuat biar tidak copot..
4. Satukan magnet dengan menggunakan as jangan lupa pula pasang laher nya ya..
5. Yang terakhir kedua ujung lilitan itu dipasang kabel panjang buat listri..

Selesai deh.. Gmn mudah kan..?

Pembuatan Fiberglass



Proses pembuatan fiberglass dapat diklasifikasikan menjadi 3 tahapan, yaitu : (a) membuat master cetakan; (b) membuat fiberglass hasil; dan (c) finishing atau penyempurnaan. Sebagai gambaran misalnya akan dibuat sebuah tutup bumper belakang mobil.
a. Pembuatan master cetakan
Membuat master cetakan merupakan langkah awal dari pembuatan fiberglass. Ada dua pilihan bahan yang akan digunakan untuk membuat master cetakan, yakni bahan dari gips dan bahan dari fiberglass. Masing- masing bahan master cetakan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pembuatan master cetakan dari bahan gips akan lebih mudah dikerjakan, dan saat pelepasan fiberglass hasil dari master cetakannya mudah dilakukan, bahkan dapat dilakukan dengan merusak master cetakannya. Di samping itu harganyapun relatif lebih murah. Kekurangannya adalah konstruksinya rapuh dan hanya dapat dipakai sekali saja. Untuk bahan master cetakan dari fiberglass memang harganya lebih mahal. Di samping itu proses pembuatan master cetakan dan proses pelepasan fiberglass hasil dari master cetakan lebih sulit dikerjakan.Kelebihannya adalah konstruksinya lebih kuat/tidak mudah patah dan master cetakannya dapat dipergunakan beberapa kali. Oleh karena itu, dalam membuat master cetakan pembuat fiberglass lebih senang menggunakan bahan dari fiberglass juga. Dengan demikian yang akan dibahas di sini adalah membuat master cetakan dari bahan fiberglass. Proses pembuatannya sebagai berikut :
1) Membuat mal cetakan Membuat mal cetakan dapat dilakukan dengan cara membuat tutup bumper dengan kertas karton yang ukuran dan bentuknya sama persis dengan ukuran dan bentuk aslinya. Apabila tersedia bentuk asli tutup bumper (tentunya yang sudah tidak terpakai), maka bentuk asli tutup bumper ini dapat dimanfaatkan sebagai mal.
2) Melapisi mal tersebut dengan PVA atau mirror.Apabila bahan ini tidak tersedia maka dapat menggunakan cairan pembersih lantai.
3) Menyiapkan wadah sebagai tempat adonan fiberglass berupa kaleng bekas oli atau kaleng bekas cat, yang penting keadaannya bersih.
4) Membuat adonan fiberglass dengan cara mencampur jadi satu talk, resin, dan katalis. Aduk dengan cepat bahan-bahan ini hingga merata, kalau kelamaan dapat mengeras duluan.
5) Selanjutnya adonan fiberglass diulaskan dengan cepat pada mal sebelah luar dan ditunggu sampai kering. Agar cepat kering dapat dijemur di terik matahari.
6) Memasang/menempatkan mat pada permukaan lapisan adonan fiberglass. Ukuran mat menyesuaikan bentuk mal.
7) Menyiapkan adonan fiberglass lagi, dan diulaskan kembali di atas lapisan mat dengan cepat serta ditunggu sampai kering.
8) Apabila lapisan fiberglass sudah kering, master cetakan dapat dilepas dari mal-nya dan siap digunakan sebagai cetakan fiberglass.Agar dapat dihasilkan kualitas fiberglass yang kuat, campuran bahan untuk master cetakan harus lebih tebal daripada fiberglass hasil, yaitu sekitar 2 – 3 mm atau dilakukan 3 – 4 kali pelapisan.

b. b. Pembuatan fiberglass hasil
Apabila master cetakan sudah dibuat, maka proses pembuatan fiberglass hasil dapat dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menyiapkan master cetakan.
2) Menyiapkan wadah sebagai tempat adonan fiberglass berupa kaleng bekas oli/ kaleng bekas cat/mangkuk, yang penting keadaannya bersih.
3) Resin sejumlah 1,5 – 2 liter dicampur dengan talk dan diaduk rata.
4) Apabila campuran yang terjadi terlalu kental maka perlu ditambahkan katalis. Penggunaan katalis harus sesuai dengan perbandingan 1 : 1/40. Oleh karena itu apabila resinnya 2 liter, maka katalis-nya 50 cc.
5) Selanjutnya ditambahkan erosil antara 400 – 500 gram pada campuran tersebut dan pigmen atau zat pewarna.
6) Apabila semua campuran ter-sebut diaduk masih terlalu kental, maka perlu ditambah-kan katalis dan apabila campurannya terlalu encer dapat ditambahkan aseton. Pemberian banyak sedikitnya katalis akan mempengaruhi cepat atau lambatnya proses pengeringan. Pada cuaca yang dingin akan dibutuhkan katalis yang lebih banyak.
7) Setelah campuran bahan dasar dibuat, langkah berikutnya yaitu memoles permukaan master cetakan pada bagian dalam dengan mirror (sebagai pelicin dan pengkilap) dan dilakukan memutar sampai lapisannya benar-benar merata.
8) Agar didapatkan hasil yang lebih baik, perlu ditunggu beberapa menit sampai pelicin tersebut menjadi kering. Untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.
9) Apabila mirror sudah terserap, permukaan cetakan dapat dilap dengan menggunakan kain bersih hingga mengkilap.
10) Permukaan cetakan diolesi PVA untuk menjaga agar permukaan cetakan tidak lengket dengan fiberglass hasil. Apabila mirror dan PVA tidak tersedia, dapat digunakan cairan pembersih lantai sebagai gantinya.
11) Mengoleskan permukaan cetakan dengan adonan/ campuran dasar sampai merata, dan ditunggu sampai setengah kering. Seperti langkah sebelumnya, yakni untuk mempercepat proses pengeringan, dapat dijemur di terik matahari.
12) Selanjutnya di atas campuran yang telah dioleskan dapat diberi selembar mat sesuai dengan kebutuhan. Tentu saja ukuran mat harus menyesuaikan dengan ukuran dan bentuk cetakan.
13) Selanjutnya di atas mat tersebut dilapisi lagi dengan adonan dasar. Untuk menghindari adanya gelembung, pengolesan adonan dasar dilakukan sambil ditekan, sebab gelembung akan mengakibatkan fiberglass mudah keropos. Jumlah pelapisan adonan dasar disesuaikan dengan keperluan, makin tebal lapisan maka akan makin kuat daya tahannya.
14) Selain itu sebagai penguat dapat ditambahkan tulangan besi atau tripleks, terutama untuk bagian yang lebar. Tujuannya adalah agar hasilnya tidak mengalami kebengkokan.
15) Pelepasan fiberglass hasil dilakukan apabila lapisan adonan tersebut sudah kering dan mengeras, sebab apabila dilepas sebelum kering dapat terjadi penyusutan.

c. Langkah finishing
Pada langkah finishing, langkah pertama yang dilakukan yaitumerapikan fiberglass setelah dilepaskan dari master cetakannya denganmenggunakan gergaji, gunting, atau gerinda. Apabila fiberglass hasil telah rapi dapat dilakukan proses pengamplasan permukaan, pendempulan,dan pengecatan fiberglass, sesuai dengan warna yang diinginkan